Kuningan – Pemerintah daerah Kab. Kuningan melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga yang bekerjasama dengan USAID PRIORITAS mendorong lebih banyak sekolah untuk menerapkan program Gerakan Literasi Sekolah. Minat literasi harus terus dikembangkan oleh sekolah agar menjadi kebiasaan bagi peserta didik dan guru.
Banyak cara sekolah untuk mengajak siswa dan guru dalam mencintai membaca buku, salah satunya adalah yang dilakukan oleh SMPN 6 Kuningan dengan menggelar launching gerakan literasi sekolah (GLS).
“Kami sangat mengapresiasi atas terlaksananya launching gerakan literasi sekolah ini, apalagi mendapatkan dukungan dari komite sekolah dan orang tua siswa, ini menjadi bahan semangat kami untuk mendorong sekolah-sekolah lainnya agar membuat program gerakan literasi sekolah yang bekerjasama dengan komite sekolah dan orang tua siswa, apalagi beberapa sekolah yang telah mendapatkan pelatihan USAID PRIORITAS sudah sangat siap dalam menjalankan program literasi sekolah ini” ujar Drs. Suharso, M.Pd, Kabid Pendas Disdikpora Kuningan, di sela-sela launching gerakan literasi sekolah di SMPN 6 Kuningan, rabu (01/12).
Dari pantauan media ini, launching gerakan literasi sekolah yang diberi nama Spensix Reading Challenge ini diisi dengan kegiatan membaca buku massal oleh siswa dan guru. Selain itu terdapat pembacaan resensi buku yang telah dibaca siswa. ”untuk mendukung gerakan literasi sekolah, kami mengajak seluruh guru untuk membaca juga, bukan hanya siswa. Keteledanan itu sangat penting, selain itu juga diadakan membaca resensi buku yang telah dibaca siswa” ujar Ida Nurhaeda, M.Pd, kepala SMPN 6 Kuningan.
Libatkan Komite Sekolah
Keberhasilan sekolah ini dalam menyelenggarakan launching gerakan literasi sekolah, karena tidak terlepas dari dukungan komite sekolah. Dengan adanya dukungan dari komite sekolah ini akan memudahkan program literasi sekolah khususnya membaca.
”ini menjadi penting, agar semua terlaksana dengan baik, maka perlu dukungan komite sekolah dalam program budaya baca, bukunya pun banyak dinikmati oleh anak-anak” tambah Ida.
Sekolah yang telah dilatih oleh USAID PRIORITAS ini terus mengembangkan banyak program budaya baca, seperti resensi buku bacaan, infaq buku, kunjungan ke perpusda ”kami terus berbenah meningkatkan literasi sekolah, salah satunya peningkatan budaya baca, membuat ruang baca, membuat resensi baca dalam bentuk fishbone. Semua itu demi kemajuan sekolah dengan tujuan agar anak-anak dan guru terbiasa membaca buku sehingga menjadi kebiasaan” pungkasnya.
[Sumber : Ahmad Syaiful Bahri, USAID PRIORITAS – DC Kuningan Jawa Barat via info@kuningankab.go.id]